表示調整
閉じる
挿絵表示切替ボタン
▼配色
▼行間
▼文字サイズ
▼メニューバー
×閉じる

ブックマークに追加しました

設定
0/400
設定を保存しました
エラーが発生しました
※文字以内
ブックマークを解除しました。

エラーが発生しました。

エラーの原因がわからない場合はヘルプセンターをご確認ください。

ブックマーク機能を使うにはログインしてください。
3/3

2. Mirthia Fentrievash

...

..

.


(AR)"EEEEEHHHHH!?"

(AR)"Sebentar, sebentar!"

(AR)"Tunggu sebentar, biar aku memikirkannya dulu."

(??)"Ah! I-iya..."

...

Siapa sih yang tidak kaget kalau mendengar permintaan bantuan yang cukup absurd seperti itu?

Menyelamatkan dia?

Memangnya menyelamatkannya dari apa?

Lagipula dia kelihatannya baik-baik saja?

Lalu, dunianya?

Memang dunia yang mana?

Ah! Apa mungkin ini...

Tidak, ini tidak mungkin seperti itu... Ini masih dunia nyata kan?

...

Tapi bisa juga kan?

Hmm...

Ah, oke, tenangkan diri dulu.

Ayo kita coba tanyakan kepadanya agar kita tahu kebenarannya!

(AR)"Haa... Fuu..."

(AR)"Oke, sebelumnya... Uh, namamu?"

(MF)"Ah! I-iya, namaku Mirthia Fentrievash dari keluarga bangsawan tingkat kesatu, Fentrievash."

(MF)"Kamu bisa memanggilku Mirthia a-atau nama panggilan lain yang menurutmu lebih mudah..."

(AR)"Ah, okee. Mirthia yaa..."

Huh?

Cara memperkenalkan diri yang cukup tidak asing...

Dimana ya aku pernah mendengarnya?

Eit, tunggu...

Bangsawan? Tingkat kesatu? Fentrievash? Sepertinya benar-benar nama dan istilah yang tidak asing.

Tapi di zaman sekarang dan di negara ini kan sudah tidak lagi banyak keluarga ataupun darah bangsawan lain yang diakui?

Apalagi dengan nama keluarga Fentrievash.

Orang luar negeri kah?

Tapi... Seingatku tidak ada yang namanya keluarga Fentrievash dalam sejarah kebangsawanan di dunia ini

Hm... Cukup aneh...

Ah! Berarti kalau dilihat-lihat dari semua petunjuknya...

(MF)"Ah! Itu... Kalau na-namamu? Kalau boleh tahu..."

Hoo, ternyata dia cukup sopan juga.

(AR)"Oh, aku Arthur Rexion."

(AR)"Terserah sih kamu mau memanggilku apa, aku tidak terlalu memikirkannya..."

Hm... Mungkin lebih baik menunggu penjelasan lengkap darinya saja, atau mungkin lebih baik aku langsung menanyakannya saja ya?

(MF)"Arthur..." gumamnya sambil sedikit berpikir.

Lalu dengan tersenyum ia mengatakan...

(MF)"Senang berkenalan denganmu, Arthur!"

(MF)"Aku harap kita bisa menjadi akrab kedepannya!"

Wow! Senyumnya imut sekali.

Ah, ia langsung mendadak tidak lagi canggung.

(AR)"Ah, iya, aku juga."

(AR)"Senang berkenalan denganmu, Mirthia." Ucapku sembari tersenyum juga.

(AR)"Eh iya, Mirthia."

(AR)"Ngomong-ngomong kalau boleh tau..."

(??)"Hey Arthur! Woah! Siapa nih!?"

(??)"Siapa? Siapa!?"

(??)"Anak baru? Pindahan? Dari mana?"

(??)"Wih gila, rambut pirangnya bagus banget! Orang luar yaa?"

(??)"Itu asli kan? Bukan dicat kan?"

Tiba-tiba saja perempuan yang satu ini memotong pertanyaanku dan langsung memberondong kami dengan pertanyaan-pertanyaannya.

Ditambah dengan matanya yang sangat-sangat berbinar.

Jika sudah bergitu, aku yakin ia tidak akan melepaskan kami sampai ia mendapatkan jawaban dari pertanyaan-pertanyaannya

Ngomong-ngomong dia adalah Reika Kazumihara, teman sekelasku yang juga teman sekelas pada bangku SMP.

Sialnya sih begitu, tapi ya sudah lah ya.

Mungkin akan kuceritakan tentang dia di lain waktu.

(AR)"Oi, nyantai dikit napa?"

(AR)"Kayak belum pernah ketemu bule aja, norak tau."

(RK)"Eh yaa... haha..."

(AR)"Liat, dianya aja jadi ketakutan."

(RK)"Eh!? Maaf maaf! Aku kayaknya emang agak terlalu semangat tadi, hehehe."

(AR)"Kayaknya? Ckckck"

Yep, seperti biasa.

Tidak ada yang aneh.

Ini semua biasa, haha.

(MF)"Ah, enggak kok, enggak"

(MF)"Aku cuman kaget aja, gapapa kok santai aja."

(RK)"Ah okee, sekali lagi maaf yaa..."

(AR)"Udah sans, dianya juga udah maafin kok. Lagipula dia juga bukan bule."

(RK)"Eh!? Bukan!?"

(AR)"Bukan."

(AR)"Ah, oke deh biar aku kenalin. Mirthia, ini Reika. Temen sekelas aku di kelas ini. Reika, ini Mirthia. Kemungkinan dia emang anak pindahan."

(RK)"Hoo..."

(MF)"Mirthia Fentrievash dari keluarga bangsawan tingkat kesatu, Fentrievash."

(MF)"Senang berkenalan denganmu, Reika."

(RK)"Huh? Ah, Reika Kazumihara dari keluarga sultan."

Refleks aku pun menyahut.

(AR)"Mana ada, jajan aja kadang masih minta dibayarin sama aku."

(AR)"Kalau emang sultan yang ada juga ngejajanin hahaha."

(RK)"HEY! Kan namanya juga penghematan!"

(RK)"Hmm... Ya udah, Reika dari keluarga Arthur Rexion."

...

(AR)"HA! MIMPI!"

(AR)"Tapi boleh juga, heh. Kamu imut kok."

Mukanya pun langsung memerah.

(RK)"Ih, apaan sih, hahaha" Ucapnya tersipu malu sambil menyikutku pelan.

Mirthia yang dari tadi hanya memerhatikan kami saling bercanda pun ikut tersenyum dan tertawa kecil.

(MF)"Kalian berdua akrab yaa..."

(RK)"Ahahaha..."

Tiba-tiba kelas pun menjadi ramai.

(??1)"Hey, ada rame-rame apa nih? Sampe kedengeran keluar ketawanya. Woah, ada anak baru?"

(??2)"Eh iya? Wow, rambutnya bagus banget!"

(??3)"Mana? Mana?"

Ternyata, sudah mulai banyak siswa-siswi yang lain yang mulai berdatangan.

Oh, syukurlah...

Berarti aku tidak salah hari.

(AR)"Haa... Bagus deh."

Jam di dinding juga sudah menunjukkan waktu pukul 6.25

Berarti sebentar lagi semua murid harusnya sudah datang.

Tapi, dengan semakin bertambahnya murid-murid yang ada, semakin ramai juga yang mengerubungi Mirthia.

Yah, keadaan yang seperti ini sepertinya wajar kalau memang ada murid pindahan.

(AR)"... Eh?"

Iya juga ya, Mirthia memangnya benar-benar murid pindahan?


...

..

.


- daimaru3246

評価をするにはログインしてください。
この作品をシェア
Twitter LINEで送る
ブックマークに追加
ブックマーク機能を使うにはログインしてください。
― 新着の感想 ―
このエピソードに感想はまだ書かれていません。
感想一覧
+注意+

特に記載なき場合、掲載されている作品はすべてフィクションであり実在の人物・団体等とは一切関係ありません。
特に記載なき場合、掲載されている作品の著作権は作者にあります(一部作品除く)。
作者以外の方による作品の引用を超える無断転載は禁止しており、行った場合、著作権法の違反となります。

この作品はリンクフリーです。ご自由にリンク(紹介)してください。
この作品はスマートフォン対応です。スマートフォンかパソコンかを自動で判別し、適切なページを表示します。

↑ページトップへ